29 Februari 2008

27 Dresses Hiburan Buat Yang Muda

Hati-hati, cinta itu berbeda dengan keinginan untuk memiliki. Paling tidak itulah inti cerita dari film tersebut. Sesudah memiliki 27 gaun gratis yang diberikan oleh pasangan pengantin yang telah menikah, gadis itu belum juga mendapatkan pasangannya. Ia kasmaran sama bosnya, tapi menghiraukan orang yang jatuh hati padanya... 27 Dresses cukup hanya sebagai penghibur diakhir pekan...

27 Februari 2008

Daftar Pemenang Oscar 2008

Inilah daftar para peraih Piala Oscar 2008 yang diumumkan pada tgl. 25 Feb. lalu di Kodak Theater, Los Angeles, California :

Actor in a Supporting Role : Javier Bardem (No Country for Old Men)
Visual Effects : The Golden Compass
Animated Feature Film : Ratatouille
Short Film (Live Action) : Le Mozart des Pickpockets (The Mozart of Pickpockets)
Short Film (Animated) : Peter & the Wolf
Costume Design : Elizabeth (The Golden Age)
Make Up : La Vie en Rose
Actrees in a Supporting Role : Tilda Swinton (Michael Clayton)
Documentary Short : Freeheld
Documentary Feature : Taxi to the Dark Side
Art Direction : Sweeney Todd The Demon Barber of Fleet Street
Music (Score) : Atonement
Sound Mixing : The Bourne Ultimatum
Music (Song) : Once
Sound Editing : The Bourne Ultimatum
Foreign Language Film : The Counterfeiters
Film Editing : The Bourne Ultimatum
Actor in a Leading Role : Daniel Day-Lewis (There Will Be Blood)
Cinematography : There Will Be Blood
Actrees in a Leading Role : Marion Cotillard (La Vie en Rose)
Writing (Adapted Screenplay) : No Country for Old Men
Writing (Original Screenplay) : Juno
Directing : No Country for Old Men
Best Picture : No Country for Old Men

Selamat kepada para peraih Oscar, kapan ada film Indonesia masuk sana?

23 Februari 2008

Kung Fu Dunk Pas Banget Buat Emosi Jiwa Muda

Saya sempetin juga nonton "KungFu Dunk" yang main di Taman Anggrek XXI. Cukup seru, karena film ini sangat mengenal seperti apa jiwa dan emosi anak muda kalau punya kekuatan Kung Fu yang hebat dari Shaolin Temple. Selain penuh trik silat, film ini juga lucu ala mandarin seperti biasanya. Boleh ditonton walaupun agak kaku juga pembuatannya... Selain ada sedihnya, happy endingnya juga ada.. Lumayan lengkap.

Jumper Sana Jamper Sini

Jamper artinya pelompat. Tenyata sama seperti judulnya. Film ini memang tentang si pelompat yang melakukan lompat sana lompat sini semaunya dewek. Tapi karena keinginan saat melompat mengandung pikiran kriminal, maka jadilah si Jaumper mendapat masalah. Kalau nggak mencuri uang di Bank sih, saya rasa si Jumper aman-aman saja.

Film tersebut diangkat dari novel karangan siapa ya.. tapi sutradaranya pingin banget membuat sequel si Jumper ini layaknya film dia yang dulu yaitu Bourne Ultimatume yang sampe 3 sequel. Yuk kita siap-siap aja akan ada Jumper lanjutan..

PS I Love You Memang Tentang Note di Bawah Surat

Ternyata tidak ada kaitannya dengan lagu The Beatles, P.S. I Love You. Judul itu diambil karena didalam film tersebut sarat akan surat-surat cinta dari seorang suami yang meninggal lebih duluan. Lalu bermunculanlan surat-surat cinta yang telah ditulis semasa hidupnya, tetapi baru dikirimkan setelah dia meninggal karena sakit.

Sang istri terus bermemori dan mengikuti apa yang diminta didalam surat tersebut, hingga ke kampung halaman sang suami di Irlandia.

Film tersebut mengajarkan kita untuk mengambil kesempatan baik didepan mata tanpa harus menunggu yang lebih baik lagi. Karena kita belum tentu beruntung dapat menemukan hal yang lebih baik lagi dari apa yang sedang terjadi saat ini.

In The Valley Of Elah Bisa Ganti Judul Koq

Film yang berjudul "In The Name of Elah", bercerita tentang seorang Bapak yang kehilangan anaknya, yang seharusnya pulang kerumah sejak kembali dari perang di Irak. Si Bapak curiga anaknya hilang karena dibunuh. Ternyata benar, tapi awalnya sulit sekali mencari fakta tersebut, karena ditutup-tutupi oleh kawan dan komandan di angkatan mereka.

'In The Name of Elah', hanya kalimat yang sesekali disebut sewaktu si Bapak bertemu dengan putra seorang polisi yang ketakutan sewaktu tidur, sehingga pintu kamar selalu harus terbuka. Ia menceritakan tentang kekuatan goliath melawan ketakutan di lembah Elah. Ya itu aja sih kaitan judul dengan cerita film tersebut.

Menurut saya, judul tersebut bisa diganti menjadi "Missing" atau "Dead of Soldier" atau apalah, yang penting gak harus In The Name Of Elah.

Yuk Kita Nonton Siaran Langsung Oscar di TV

Siapa saja peraih Oscar tahun ini? Mari kita saksikan di Star TV malam ini (25 Feb. 2008). Untuk melihat siapa saja nominator Oscar 2008, silahkan masuk ke situs mereka. Sudah saya sediakan di samping halaman blog saya ini..

Hari Film Nasional

Tanggal 30 Maret adalah Hari Film Nasional. Kalau tidak salah, kineforum Dewan Kesenian Jakarta akan mengadakan Bulan Film Nasional (BFN) dengan tema "Sejarah Adalah Sekarang". Tahun lalu, BFN sukses dengan hampir 2000 orang menonton film nasional. Tahun 2008, mari kita ikut memeriahkan sambil menonton filn Indonesia klasik dan kontemporer yang akan diputar bioskop-bioskop Indonesia. Jangan lupa juga untuk menghadiri pameran "Sejarah Bioskop Indonesia" selama bulan Maret nanti.

Kita do'akan semoga sukses!

16 Februari 2008

Film-film Eksklusif di Bioskop Ibu Kota

Ada beberapa judul film yang ditulis di posternya sebagai film yang diputar secara eksklusif, terutama di Blitz Megaplex. Film tersebut antara lain : Before The Devil Knows You're Dead, You Kill Me, The Fall, August Rush, Love in The Time of Cholera dan lain sebagainya.

Sementara itu, di Studio 21 juga ada beberapa film yang tidak diputar di Blitz, seperti Rmbo IV, P. S. I Love You, La Vie En Rose dan beberapa film Indonesia.

Terlepas dari deal bisnis diantara produser, pengedar dan biokop, saya pikir cara-cara itu dapat merugikan konsumen atau penonton film. Karena Blitz belum tersebar secara merata hingga kepinggiran Jakarta, maka orang harus merogoh kocek yang sangat mahal hanya untuk sebuah film yang eksklusif.

Harga tiket yang 40 hingga 50 ribu, ditambah biaya parkir (kalau bawa kendaraan sendiri) membuat banyak orang tidak dapat menonton film tersebut. Bagaimana jika film-film tersebut diatur pemutarannya atau di barter oleh sesama bioskop tersebut, agar lebih banyak orang dapat belajar dari film-film yang cukup bagus tersebut. Bagainana menurut Anda?

Kuliah Umum Marguerite Duras oleh Stephane Bouquet

Mengapa film-film ini? Marguerite Duras tidak pernah 'pelit' dalam memberi komentar-komentar pedas terhadap dunia perfilman. Dalam sebuah wawancara, ia mengatakan "Sinema sudah menjadi busuk". Namun selama 10 tahun, ia tetap membuat film-film yang luar biasa. Film yang telah mendobrak seni sinematografi dan mengantarnya ke jenjang yang lebih tinggi. Yang harus dimengerti disini adalah : mengapa terdapat rasa muak atau bosan terhadap sinema? Apa yang dapat dicapai oleh sastra dan yang tidak dapat dicapai oleh sinema? Dan untuk apa membuat film, sementara rasa jenuh itu tetap ada ? Pada akhirnya, apa yang telah ia peroleh dalam seni citra dan suara ?

Marguerite Duras menulis buku, menulis skenario film dan teater, juga menyutradarai film. Dia menyadari keterbatasan dan keleluasaan tiap media. Sepertinya, ia mengalami tarik menarik dari masing-masing media. Simak beberapa kutipan dari bukunya The North China Lover (diterjemahkanoleh Leigh Hafrey) : This is a book. This is a film. This is night. (p. 6) In the film, we won't give the waltz a name. Here in the book, we will call it: "The Desperation Waltz." (p. 10)
Dalam buku ini Marguerite Duras bercerita ulang tentang kisah cinta antar ras, di suatu tanah jajahan. Ya, cerita ini sudah pernah dia tuturkan dalam The Lover, yang kemudian sudah di adaptasi pula dengan judul yang sama ke layar lebar oleh sutradara Jean Jacques Annaud. Duras tampaknya tak puas.

Lewat sebuah diskusi, akan dibahas tentang sastra-nya, sinema-nya dan tegangan di antara keduanya. Bagaimana hasilnya? Kita nantikan saja..

15 Februari 2008

Sejarah Singkat FFI

Berikut ini catatan sejarah singkat FFI yang saya kutip dari berbagai sumber.

Festival Film Indonesia (FFI) merupakan ajang perhargaan tertinggi bagi dunia perfilman di Indonesia. FFI pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 dan berlanjut di tahun 1960 dan 1967 (dengan nama Pekan Apresiasi Film Nasional), sebelum akhirnya mulai diselenggarakan secara teratur pada tahun 1973.

Pada tahun itu pula mulai diberikan penghargaan yang diberi nama Piala Citra. Sebelumnya ada beberapa nama yang diusulkan untuk Piala ini yaitu:
-Citra (Bayangan Wajah)
-Mayarupa (Bayangan yang Terwujudkan)
-Kumara (Cahaya Badan)
-Wijayandaru (Cahaya Kemenangan)
-Wijacipta (Kreasi Besar)
-Prabangkara (Nama Ahli Sungging Majapahit)
-Mpu Kanwa (Nama Sastrawan Majapahit)

Mulai penyelenggaraan tahun 1979, sistem Unggulan (Nominasi) mulai dipergunakan.

FFI sempat terhenti pada tahun 1992, dan baru diselenggarakan kembali tahun 2004. Pada perkembangannya, diberikan juga penghargaan Piala Vidia untuk film televisi.

Berikut adalah kategori pada penyelenggaraan FFI yaitu:
-Film Terbaik
-Sutradara Terbaik
-Aktor Terbaik
-Aktris Terbaik
-Aktor Pendukung Terbaik
-Aktris Pendukung Terbaik
-Skenario Terbaik
-Sinematografi Terbaik
-Penyuntingan Terbaik
-Penata Artistik Terbaik
-Penata Suara Terbaik
-Penata Musik Terbaik

Kategori Lainnya :
-Cerita Asli Terbaik (sampai tahun 1992)
-Skenario Asli Terbaik (tahun 2006)
-Skenario Adaptasi Terbaik (tahun 2006)

Selain itu diberikan juga penghargaan untuk
-Film Dokumenter Terbaik,
-Film Pendek terbaik, dan
-Kritik Film Terbaik.

Gagasan Untuk Produser Film

Saya hadir dalam pertemuan Silahturahmi Mabes Polri pada akhir Januari lalu di Holten Sultan. Ada hal yang menarik, yaitu Polisi siap bekerjasama dengan Produser Film untuk membuat film-film yang mengikutsertakan polisi seperti layaknya film-film Hollywood. Ini pertanda baik untuk mengembangkan kreatifitas seknario perfilman di Indonesia. Para produser film hubungi langsung aja Kadiv Humas Mabes Polri.

13 Februari 2008

Hindari Anak dari Gambar Porno di Bioskop

Menonton film anak-anak, tentu saya senang mengajak anak saya yang masih berusia 5 tahun. Chipmunk atau CJ7 mulai dapat diresapi oleh anak saya. Hanya saja yang bikin dag dig dug adalah gambar-gambar diluar film tersebut. Karena begitukita masuk bioskop, hampir semua triller film diputar di layar Plasma mereka. Otomatis akan terlihat juga oleh anak saya dan anak-anak lainnya. Triller tersebut tidak disensor, jadi ada adegan kissing, adegan di ranjang, dll, walau singkat, cukup membuat kita sebagai orang tua menjadi dag dig dug.

Mohon perhatian pihak-pihak pengelola bioskop. Pasti Anda juga punya anak-anak di rumah kan?

Saran kami sebagai orang tua kepada para penyelenggara bioskop, hendaknya menjaga agar extra film yang tidak sopan jangan diputar pada saat banyak anak-anak mau menonton film. Khusunya di teather yang akan memutar film anak-anak. Berikan saja extra triller yang juga film anak-anak. Paling tidak ini diperhatikan pada hari-hari libur sekolah, sabtu dan minggu. Himbauan ini berlaku karena saya lihat masih banyak juga orang tua yang tidak peduli dengan keadaan tersebut. Malah mengajak anaknya menonton Meet The Spartans. Jelas itu bukan film anak-anak.

Meet The Spartans Versi Konyol 300

Pernah nonton film yang berjudul "300"? Nah, jika pernah, maka baru kita bisa memahami film Meet The Spartans. Inti setting ceritanya memang seperti film 300, tapi ini versi konyol yang banyak mengambil adegan film-film dan acara-acara televisi belakangan ini.

Lumayan lah sebagai penghibur lelah :-)

Alvin and The Chipmunks Pas Banget Buat Anak

Film ini wajib ditonton bersama keluarga. Anak-anak sangat menikmati film ini. Tidak ada komentar lagi deh. Asyik banget! Anak 5 tahun juga enjoy, hanya saja perlu dijelaskan beberapa adegan di film tersebut, tapi inget lho, bisik-bisik aja di bioskop ya.. Hehehe

12 Februari 2008

CJ7 Film Manusiwi Yang Langka

Menyaksikan Stephen Chow berakting di CJ7, sangat memukau. Film yang dibintangi dan ditulis serta distutradarai sendiri itu, sangat bagus dan menggugah. Cerita yang menginspirasi kita, dimana orang miskin yang buruh bangunan, tidak harus ditunjukan hidup dalam kesedihan. Malah ia kelihatan bahagia dan tabah. Tidak ada air mata, yang ada malah penontonnya yang pada menangis saat dia dianggap mati jatuh dari bangunan... Oke banget! Beda sama film Chow yang sebelumnya, walaupun teknik pembuatannya masih mirip.

Cerita tentang UFO bisa dikemas jadi manusiawi lho!