16 Februari 2008

Kuliah Umum Marguerite Duras oleh Stephane Bouquet

Mengapa film-film ini? Marguerite Duras tidak pernah 'pelit' dalam memberi komentar-komentar pedas terhadap dunia perfilman. Dalam sebuah wawancara, ia mengatakan "Sinema sudah menjadi busuk". Namun selama 10 tahun, ia tetap membuat film-film yang luar biasa. Film yang telah mendobrak seni sinematografi dan mengantarnya ke jenjang yang lebih tinggi. Yang harus dimengerti disini adalah : mengapa terdapat rasa muak atau bosan terhadap sinema? Apa yang dapat dicapai oleh sastra dan yang tidak dapat dicapai oleh sinema? Dan untuk apa membuat film, sementara rasa jenuh itu tetap ada ? Pada akhirnya, apa yang telah ia peroleh dalam seni citra dan suara ?

Marguerite Duras menulis buku, menulis skenario film dan teater, juga menyutradarai film. Dia menyadari keterbatasan dan keleluasaan tiap media. Sepertinya, ia mengalami tarik menarik dari masing-masing media. Simak beberapa kutipan dari bukunya The North China Lover (diterjemahkanoleh Leigh Hafrey) : This is a book. This is a film. This is night. (p. 6) In the film, we won't give the waltz a name. Here in the book, we will call it: "The Desperation Waltz." (p. 10)
Dalam buku ini Marguerite Duras bercerita ulang tentang kisah cinta antar ras, di suatu tanah jajahan. Ya, cerita ini sudah pernah dia tuturkan dalam The Lover, yang kemudian sudah di adaptasi pula dengan judul yang sama ke layar lebar oleh sutradara Jean Jacques Annaud. Duras tampaknya tak puas.

Lewat sebuah diskusi, akan dibahas tentang sastra-nya, sinema-nya dan tegangan di antara keduanya. Bagaimana hasilnya? Kita nantikan saja..

Tidak ada komentar: